Cara Menggendong Bayi Sesuai Usia dari Situs SehatQ

Ternyata menggendong bayi tidak monoton begitu-begitu saja. Direkomendasikan agar sesuai dengan umur si buah hati. Yuk, simak sampai selesai artikel mengenai cara menggendong bayi sesuai usia pertumbuhan dan perkembangan buah hati.

Bagi pasangan baru, terutama ibu, biasanya akan merasa kikuk saat mengendong bayi. Hal itu adalah wajar, sebab belum terbiasa, atau sebelumnya jarang untuk momong, mengasuh bayi lain.

Namun selain dibutuhkan kebiasaan. Nyatanya menggendong bayi tidak dilakukan begitu saja. Ada berbagai cara atau posisi menggendong yang direkomendasikan oleh para pakar di dunia kesehatan.

Tujuannya, agar perkembangan dan pertumbuhan bayi lebih optimal, sehat, dan aman.

Cara Menggendong Bayi Sesuai Usia

Berikut ini kami sarikan, review berbagai posisi menggendong bayi dan disesuaikan dengan umur atau usia si bayi.

cara menggendong bayi sesuai usia

1. Posisi Menggendong Bayi di bawah 2 Bulan

Bayi yang baru lahir masih dalam kondisi sangat lemah. Selain itu, leher bayi juga belum mampu untuk menopang kepalanya sendiri.

Oleh karena itu, bagian leher dan punggung bayi merupakan hal yang harus diperhatikan oleh para ibu.

Menggendong bayi di bawah usia dua bulan harus dilakukan dengan hati-hati.

Sebagai ibu, anda harus selalu menopang leher dan kepala bayi. Tangan kiri dalam posisi menghadap ke atas digunakan untuk menyelipkan di bawah leher dan kepala bayi.

Sementara tangan yang lain, tangan kanan, dipergunakan untuk mengangkat setengah bagian tubuh bawah bayi. Dari pantat ke punggung bayi.

Bayi yang telah diangkat, diposisikan di dada ibu. Ubah posisi tangan kanan untuk menyesuaikan posisi bayi, sementara tangan kiri membentuk sudut siku untuk tetap menopang leher dan kepala bayi.

2. Posisi Menggendong Bayi 3 Bulan – 6 bulan

Pada masa selanjutnya, yakni antara usisa 3 sampai 6 bulan, leher bayi sudah mulai mampu untuk menopang kepalanya.

Namun perlu diingat, leher bayi belum sepenuhnya kuat, sehingga saat menggendong para ibu harus tetap memperhatikan dan menopang leher dan kepala bayi.

3. Posisi Menggendong Bayi Usia 6 Bulan Keatas

Di usia ini, keadaan leher yang sudah agak lebih kuat, maka salah satu pilihan posisi menggendong bayi yang bisa dicoba adalah bayi menghadap ke depan atau sebaliknya, posisi menggendong M-Shape.

Namun jika ingin memudahkan dalam menggendong bayi pada dua posisi tersebut, para ibu bisa memakai gendongan hipseat bayi.

Gendongan ini sangat membatu untuk menopang tubuh bayi. Selain itu, para ibu bisa lebih leluasa untuk melakukan sesuatu karena kedua tangan tidak perlu menopang bayi sepenuhnya.

Simak juga: 4 Cara agar Anak Doyan Makan

Manfaat Menggendong Bayi

Manfaat menggendong bayi, tidak sebatas hanya untuk memindahkan bayi dari satu tempat ke tempat lain, namun secara psikologis juga memiliki sejumlah manfaat, diantaranya:

1. Bayi Lebih Tenang

Saat menggendong bayi, para ibu juga bisa sekaligus memeluk bayi. Pelukan ibu kepada bayinya akan membuat bayi merasa lebih tenang.

Bayi yang rewel pun biasanya akan tenang kembali jika ibu menggendong dan memeluk bayinya.

2. Menyehatkan Bayi

Posisi menggendong, seperti posisi M-Shape, direkomendasikan oleh para kesehatan karena bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tulang punggung bayi.

Bukan hanya bermanfaat untuk tulang punggung bayi, bayi prematur misalnya, bisa berkembang lebih baik dan cepat dengan cara digendong.

3. Memperkuat Bonding Ibu dan Bayi

Hubungan keterikatan (bonding) antara ibu dan bayi, tidak hanya terjadi saat bayi menyusui, namun juga bisa semakin kuat saat bayi digendong.

Baca juga: Cara Membuat Anak Tidur Siang dengan Nyenyak

Kasih sayang ibu yang tercurahkan kepada bayi, melalui sentuhan atau dekapan akan membuat hubungan emosional antara ibu dan bayi sangat kuat.

Leave a Comment